Baut Angkur adalah sejenis ulir/drat pabrikan yangsudah melalui tahap cnc berguna sebagai pondasi dari berdirinya suatu bangunan yang berbahan konstruksi besi.Baut Angkur  merupakan benda yang perannya cukup penting dalam menjaga kerapihan dan kekokohan suatu bagian struktur rumah dan konstruksi bangunan.
 Menurut ilmu konstruksi, angkur adalah jenis paku yang berfungsi menyatukan struktur atas dengan bawah, atau antar struktur yang bersisian. Seperti contoh angkur berfungsi untuk menyatukan (menghubungkan) dinding dengan sloof, kusen dengan dinding, pondasi dengan sloof, dan sebagainya.
Bentuk angkur menyerupai paku, tetapi pada bagian ujung nya melengkung atau seperti huruf L.
 Macam-macam angkur ini jumlahnya cukup banyak. Namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam yaitu mechanical anchor dan chemical anchor. Perbedaannya yaitu mechanical anchor tidak perlu memakai bahan tambahan kimia. Jadi kekuatannya hanya bersumber dari besi atau angkur dan kekuatan material dinding yang digunakan untuk penempelan. Perlu diketahui, setiap dinding punya jenis angkur yang berbeda-beda. Angkur untuk dinding dari batu bata tidak sama dengan angkur yang dipasang pada dinding dari beton aerasi atau gypsum dan sebagainya.
 Sedangkan chemical anchor, selalu memakai bahan dari zat kimia yang mempunyai fungsi sebagai penambah kekuatan sehingga angkur yang dipasang lebih kuat menahan beban. Sehingga elemen utamanya diberi pengikat zat kimia tersebut di sekelilingnya. Angkur atau anchor jenis ini lebih sering digunakan pada dinding yang merupakan beton struktur, namun tetap bisa dipasang pada dinding biasa yang menggunakan bahan batu bata, hebel dan sejenisnya.
 Pada pemasangan batu alam, angkur juga memegang peranan untuk menjaga kerapihan pasangan batu alam. Hal ini terutama berlaku untuk batu alam yang tebal. Ukuran yang tebal otomatis menyebabkan batu alam berat. Agar batu alam tetap rapi melekat di dinding dan tidak merosot jatuh (akibat beratnya) saat dipasang, dipakailah angkur ini.
 Namun untuk saat ini penggunaan angkur sudah jarang karena waktu pengerjaan menjadi lebih lama dan kebanyakan tukang menggantinya dengan paku biasa. Subsitusi ini sebenarnya tidak terlalu bermasalah dari sisi konstruksi, namun paku yang digunakan hendaknya memiliki diameter cukup besar dan ukuran yang cukup panjang, agar bisa tertanam dengan baik. Disarankan untuk menggunakan paku beton.

Sumber : rumahpantura.com




0 Comments