Besi beton, biasa disebut besi tulang beton adalah salah satu material pembentuk beton struktur. Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 2 jenis yaitu besi beton permukaan polos (round bar) dan besi beton ulir (deformed bar). Perbedaan Pada dua jenis besi tersebut adalah bagian permukaannya. 
Kelebihan Dan Kekurangan Besi Beton Polos Dan Ulir Didalam Bangunan
Baca Juga Artikel :

  • Jenis Besi Beton

Secara umum terdapat dua jenis besi beton, yaitu besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar). Besi polos memiliki permukaan yang licin dan mulur serta penampangnya berbentuk bundar. Besi ulir, sesuai dengan namanya, memiliki bentuk permukaan seperti sirip ikan (memuntir) atau sirip teratur seperti pada bambu, dengan pola-pola yang berbeda tergatung pabrik pembuatannya.

Kelebihan Dan Kekurangan Besi Beton Polos Dan Ulir Didalam Bangunan 1

Kelebihan Besi beton ulir umum digunakan sebagai tulangan beton dibandingkan besi polos. Besi ulir diberikan ulir melalui proses rol pada permukaannya sehingga memiliki ikatan yang lebih baik antara tulangan dan beton. Bentuk ulir ini meningkatkan daya lekat sehingga menahan gerakan dari batang terhadap beton, Biasanya dipakai pada rangka besi wiremesh. Besi ulir memiliki ketahanan tekan minimal 400 Mpa.

Kelebihan Dan Kekurangan Besi Beton Polos Dan Ulir Didalam Bangunan 2

Besi polos lebih jarang digunakan daripada besi ulir. Besi polos lebih banyak digunakan untuk membungkus besi ulir yang digunakan sebagai tulangan beton yang dipasang memanjang. Besi polos memiliki ketahanan tekan minimal 240 Mpa.
Besi polos mendominasi permintaan besi beton di pasaran, dengan jumlah sekitar 60%. Besi polos dapat dijumpai di pasar eceran (retail). Besi ulir umumnya dipasarkan distributor besar kepada para kontraktor, dengan penjualan dalam volume besar. Besi ulir harganya lebih mahal daripada besi polos karenan kekuatan dan ketahanannya. Pemasangan besi ulir juga lebih sulit daripada besi polos karena susah dibengkokkan.
Baca Juga Artikel Terkait :

  • Standar Besi Beton SNI

Jumlah pemakaian besi beton berbanding lurus dengan dimensi beton. Semakin besar dimensi penampang beton, semakin besar ukuran dan jumlah material yang dipakai. Ukuran besi beton ditentukan melalui simbol besi beton polos dan ulir yaitu SNI 2052:2014 tentang Baja Tulangan Beton yang dipakai pada konstruksi beton.
Baca Juga Artikel Terkait :

Namun dalam pelaksanaannya di proyek, tabel besi beton polos dan ulir yang tidak sesuai dengan standar SNI umum dijumpai. Besi beton yang tidak sesuai dengan standar SNI disebut dengan besi banci. Besi banci memiliki ukuran yang lebih kecil dari standar mutu SNI yang ditetapkan. Besi banci digunakan untuk menekan biaya proyek.
Dalam produksi beton, dikenal istilah batas toleransi. Batas toleransi adalah batas perbedaan atau selisih ukuran dari marking yang ditetapkan. Misalnya besi beton berukuran 8 mm memiliki batas toleransi 0,1 mm, artinya diameter sebenarnya bisa jadi memiliki ukuran 0,1 mm lebih kecil dari 8 mm atau berukuran 7,9 mm. Panjang standar besi beton adalah 12 meter.
Di pasaran, kebanyakan besi beton yang diminati konsumen berukuran 8 mm dan 10 mm.  Ukuran ini umum dipakai untuk membangun rumah tinggal. Sedangkan untuk proyek pembangunan gedung, biasanya menggunakan besi ulir dengan ukuran 12 mm dan 14 mm. Ukuran yang lebih besar juga bisa dipakai dengan cara memesan khusus ke pabrikny, sebab menjadi kekeuatan besi beton polos dan ulir.  Kalau Anda tidak mau repot, Anda sekarang juga bisa memesan bahan bangunan secara online, dengan kelebihan layanan antar ke lokasi proyek.


0 Comments