stainless steel adalah senyawa besi  yang terdiri dari 10,5% Kromium agar tidak terjadi korosif (pengkaratan logam). Kemampuan stainless steel terhadap tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).





Cara Pengelasan Stainless Steel

1. Pakai perlengkapan perlindungan yang tepat.
Pakai celana dan baju full, kacamata pelindung, sarung tangan, dan perlindungan lain sesuai SOP.
2. Menentukan metode yang terbaik untuk penggabungan logam dasar.
Metode yang paling umum adalah T, tepi, lap, sudut dan belakang.
Ketika memilih berbagai metode, perhitungkan ketebalan logam yang akan dilas, aksesibilitas dan kekuatan yang diperlukan dari pengelasan stainless steel.
3. Mengamankan logam dengan perlengkapan dan jig.
4. Pilih proses yang paling tepat untuk mengelas stainless steel.
Shielded metal arc welding juga dikenal sebagai SMAW, atau kawat las.
Tungsten gas pengelasan busur juga dikenal sebagai GTAW.
Flux cored arc welding juga dikenal sebagai FCAW.
Gas metal arc welding juga dikenal sebagai GMAW. Proses ini dibagi menjadi dua metode yang berbeda: Transfer sirkuit pendek dan spray transfer.
5. Pilih shielding gas yang sesuai.
Dalam beberapa kasus, seperti SMAW, seorang shielding gas tidak diperlukan. Metode lainnya bervariasi dari argon menjadi helium kombinasi gas yang bervariasi.
6. Pilih logam pengisi untuk digunakan dalam pengelasan stainless steel.
Jika kedua logam yang akan menyatu sama, logam dasar harus mencerminkan komposisi tersebut logam dasar. Jika logam berbeda, logam pengisi harus diambil sesuai. Paling tidak mungkin untuk memecahkan dan yang paling kompatibel dengan logam dasar.
7. Bersihkan logam dasar stainless steel.
Proses pembersihan menghilangkan pengaruh oksida membentuk pada logam dasar. Seluruh logam dasar harus lembut disikat dengan sikat kawat baja stainless, menghilangkan oksida dan Gerinda yang ada. Memakai sarung tangan agar minyak dari tangan tidak mempengaruhi stainless steel.
8. engelasan stainless steel baik jika dalam suhu kamar.
Jika stainless steel austenitik, pemanasan tidak diperlukan. Panaskan ketika pengelasan dengan stainless steel martensit atau feritik. Panaskan juga jika stainless steel sangat tebal atau kandungan karbon tinggi
9 Penerapan obor las
10 Lalukan pemanasan setelah pengelasan stainless steel.
Pendinginan cepat dari stainless steel dapat menyebabkan banyak stres internal, yang dapat mengakibatkan retak.
11 Membersihkan kerak-kerak di tempat las, jika perlu. Pengelasan SMAW dan FCAW keduanya rentan terhadap residu slag. sumber dari: http://kawatlas.jayamanunggal.com/pengelasan-stainless-steel/


0 Comments